Quantcast
Channel: Sultranews.com | Situs Berita Sulawesi Tenggara
Viewing all 221 articles
Browse latest View live

Sultra Dapat 2 Triliun Rupiah untuk Bangun Infrastruktur

$
0
0
KENDARI,SULTRANEWS
Kondisi infrastruktur di sultra yang rusak. Foto: yoshasrul
.COM-pemerintah Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp 2 triliun tahun 2015 ini, anggaran terbesar diserap untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sekitar Rp 500 miliar.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asal Sultra Umar Arsal menjelaskan dana yang masuk tersebut sudah termasuk anggaran yang di usulkan pada perubahan APBN tahun 2015.
Menurutnya  anggaran terbesar yang disetujui dalam APBNP ialah pembangunan jembatan Bahteramas dengan total Rp 180 miliar.
“Untuk Sultra cukup significant, contoh bina marga itu untuk APBNP dapat tambahan hampir Rp 500 miliar yang terbesar untuk bantuan jembatan bahteramas, kalau regular dapat Rp50 miliar dan di APBNP dapat Rp 150 miliar” jelasnya.
Untuk program unggulan Gubernur Sultra ini, pengganggarannya akan dilakukan secara bertahap selama beberapa tahun dan Umar berharap proyek tersebut sudah bisa dikerjakan tahun 2015 ini dan tuntas dalam periode keanggotaannya yang kedua ini.
Ia menambahkan Anggaran lainnya tersebar untuk pekerjaan jalan nasional baik yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi tengah melalui kabupaten Konawe Utara, maupun yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Selatan melalui kabupaten Kolaka Utara.
“Jalan nasional untuk Sultra sudah hampir mantap sekitar 90 persen, insya Allah semuanya sudah rampung” akunya. (ALIN)

Butuh Puluhan Miliar Bangun Pelabuhan di Sultra

$
0
0
KENDARI,SUARAKENDARI.COM-Program pembangunan sejumlah pelabuhan di Sulawesi Tenggara (Sultra) ditargetkan rampung dan bisa berfungsi tahun 2015 ini, diantaranya pelabuhan Bungkutoko.
Anggota DPR RI asal Sultra Umar Arsal menuturkan tahun 2015 ini pelabuhan Bungkutoko mendapat Anggaran sekitar Rp 36 miliar dan diharapkan sudah bisa digunakan untuk bongkar muat peti kemas.
“Anggaran tambahan itu ada sekitar Rp 36 miliar dan itu sudah lebih dari cukup untuk penyelesaian” tuturnya.
Selain Kota Kendari, pemerintah Sultra juga mendapat anggaran untuk pembangunan sejumlah pelabuhan khusunya pelabuhan penyebrangan fery diantaranya pelabuhan di Wakatobi dan Labuan.
Ia berharap pembangunan sejumlah pelabuhan itu rampung paling lambat tahun 2016 mendatang.
Untuk anggaran tahun 2016 mendatang, DPR RI kata Umar sudah mengusulkan anggaran pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Muna dan Buton melalui jembatan Maruta.
“Ini juga nanti bisa jadi ikon propinsi Buton Raya, anggarannya akan lebih besar dari jembatan Bahteramas, proses pembahasan anggaran akan mulai diakukan April dengan agenda prapembahasan, mudah mudahan kita bisa masukan anggaran desainnya” tambahnya. (ALIN)

Brutal, Polisi Pukul dan Tembaki Petani di Wawonii

$
0
0

KENDARI,SULTRANEWS-Tindakan kekerasan kembali dipertontonkan aparat kepolisian dengan memukul dan menembaki warga petani di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, Minggu (3/5) pagi. 

Adam (28), seorang warga Kelurahan Polara, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara yang menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi terpaksa dilarikan ke rumah sakit di kendari akibat luka tembak yang dideritanya.  Adam mengalami luka serius setelah peluru karet bersarang di punggungnya. 

Peristiwa itu bermula pada Minggu (3/5/2015) dini hari, saat anggota kepolisian melakukan penangkapan terhadap warga Kelurahan Polara yang diduga melakukan pembakaran aset tambang pasir krom PT Derawan Berjaya Mining.

Korban Adam mengungkapkan, saat penangkapan, polisi bertindak brutalmembabi buta dengan memukul dan menembaki warga. 

"Mereka membabi buta memukul warga tanpa ampun, yang lebih menyakitkan lagi ibu-ibu sempat mereka pukul," kata Adam di RS Abunawas Kendari. 

Karena tindakan polisi sudah melampaui batas, lanjut Adam, warga melakukan perlawanan untuk menyelamatkan Muamar alias Amar yang ditangkap oleh oknum polisi.

"Mereka tidak berhenti melakukan penembakan, sekita pukul 05.60 pagi, saya langsung terbangun bergegas melihat kejadian itu, hanya tidak tega melihat warga diperlakukan seperti binatang makanya kami melawan. Masih ada lagi teman saya yang kena tembak," katanya. 

Adam sangat menyayangkan kejadian itu, karena institusi Kepolisian sebagai lembaga penegak hukum, justru menciderai hukum yang ada karena melakukan penembakan kepada warga sipil. 

"Mereka dengan pakaian lengkap, ada senjatanya, mau melawan masyarakat biasa yang hanya punya cangkul untuk bertani. Kami sudah tidak percaya lagi dengan polisi, Kami merasa jauh dari keadilan," ujarnya. Kepolisian sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait kasus penembakan terhadap petani.
(Yos/ Kiki)

DPRD Bombana Bentuk Pansus Tambang

$
0
0


BOMBANA, SULTRANEWS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana akhirnya membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menelusuri masalah Pertambangan di Kabupaten Bombana.

Dewan menilai hadirnya tambang belum memberi manfaat buat kesejahteraan masyarakat. Bahkan aktivistasnya, cenderung disalahgunakan.

Pansus yang dibentuk tersebut, berjumlah 13 orang,  diketuai  oleh Johan Salim, sementata wakil ketua dijabat oleh Aflan Zulfadli, dan Ahmad Yani, sebagai Sekretaris. Sedangkan 10 anggota adalah, H Ambo Rappe, Anwar, H Rusdi, Rumianto, Hanani, Syukur, ABD Rauf, Sudirman, H Rasyid, dan Hasrat.

Sekretaris Pansus Ahmad Yani,  mengatakan, Tujuan pembentukan Pansus untuk menelusuri persoalan yang berhubungan dengan pertambangan yang ada di Bombana.

“Banyak lahan tambang di Bombana yang tumpang-tindih. Hak- hak masyarakat disepelehkan, bahkan banyak kewajiban perusahan menunggak atau tidak dibayar. Ini semua akan menjadi fokus perhatian kami,” ungkapnya 

Politisi PBB ini mengatakan Pansus akan bekerja selama 90 hari kedepan. Namun batasan itu, lanjut Yani dapat diperpanjang jika diperlukan.

Politisi asal Kabaena ini mengancam  pansus DPRD dapat saja mengeluarkan rekomendasi pencabutan suatu Izin Usaha Pertambangan (IUP) jika terbukti bermasalah.

“Bisa saja rekomendasi kami nanti proses pencabutan permanen IUP suatu perusahaan jika yerbukti bermasalah,” tukas ahmad Yani. (DAR)

Diragukan Kredibelitas Pansus DPRD Bombana

$
0
0
KENDARI, SULTRANEWS-Kredibelitas pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Tambang yang digagas para anggota DPRD Kabupaten Bombana belum lama ini, diragukan banyak pihak.

Gelora pembentukan Pansus di indentikan sebagai mancan ompong. Menggaung selangit, tapi tanpa memberi bukti atau lahirkan satupun rekomendasi dari DPRD Bombana.

Runutan pembentukan Pansus di DPRD Bombana bukan kali ini saja. Semangat untuk menelusuri kasak-kusuknya persoalan tambang, hampir dilaksanakan tiap periode.

Sejak DPRD Bombana terbentuk 2003 silam (untuk periode 2004-2009) ,  pansus tambang pernah dibentuk. Namun anehnya, hingga pansus "bubar", tidak satupun melahirkan rekomendasi.

Demikian pula, pembentukan pansus kedua (di masa periode 2009-2014).
Semprotan Pansus yang  di tunggu-tunggu masyarakat ibarat "mati dalam". Meski sempat torehkan beberapa point usulan rancangan rekomendasi, tapi mentok di meja pimpinan. Alhasil, dua kali pansus terbentuk. Tapi tidak satupun membuahkan rekomendasi.

Alasan itulah, sehingga sebagian masyarakat menganggap pembentukan pansus yang ketiga kalinya ini, laksana angin sepoi-sepoi. "Ini kan sebab akibat. Kenapa warga kurang percaya, akibat rapor pansus sebelumnya. Dua kali gagal lahirkan rekomendasi, menunjukan pansus ompong. Anehnya, apa yang mereka (DPRD) bikin, selama pansus terbentuk. Tinjau sana sini, tapi tidak ada hasilnya," kritis Muhamad Anis warga Bombana.

Ketua lembaga Jaringan advokasi kebijakan publik Bombana ini meragukan kredibilitas kinerja Pansus DPRD Bombana. "Saya cuma ragu, Jangan sampai masuk angin atau terulang kembali seperti pansus sebelumnya. Semangat tinggi, tapi nihil hasilnya. Kalo cuma mengedepankan 'auman' apa artinya, sama saja dengan buang-buang anggaran," kritiknya.

Meski mengkritik,tapi  Anis masih sisahkan harapan untuk pansus tambang bentukan DPRD yang ketiga kalinya ini, agar mampu tunjukan "taringnya". "Tinggal kita tunggu saja apa hasilnya nanti. Harusnya Jadi anggota DPRD itu berani. Diberi hak dan kewenangan, mampu digunakan dengan baik. Jangan kencang diawal lalu kendur di hasil akhirnya," sindirnya. (DAR)

Perusahaan Gunakan Merkuri di Tengah Pemukiman

$
0
0
Ilustrasi penggunaan merkuri pada penambangan emas. Foto : Foto: Ayat S/Mongabay.co.id
BOMBANA, SULTRANEWS.COM-Kasus merebaknya penggunaan merkuri di Pertambangan Emas kini menjadi momok menakutkan bagi warga di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

Betapa tidah penggunaan bahan yang dipakai untuk memisahkan kandungan emas semakin terang-terangan digunakan oleh sejumlah pengusaha yang tidak bertanggung jawab. Ironisnya aparat kepolisian bersama pemerintah setempat seolah menutup mata dengan kondisi tersebut.  
Iwan (37 tahun), warga Lameroro, Kecamatan Rumbia  mengaku kecewa dengan lambannya kinerja aparat. Sebab para pengguna merkuri tersebut  sudah sepatutnya ditindak tegas.
”Para pelaku dengan nyata telah menggunakan merkuri dan digunakan  ditengah pemukiman masyarakat. kata Iwan.
Bukan cuma persoalan bahan kimia berbahaya, namun permunian yang dillakukan di pemukiman Lameroro itu, rupanya tidak memiliki amdal. “Ini keterlaluan sudah tidak miliki Amdal, gunakan pula bahan merkuri di dalam kawasan pemukiman penduduk,”Iwan dengan nada kesal
Iwan yang juga seorang Pegawai Negeri Sipil di Bombana ini merasa curiga, karena pelakunya adalah pengusaha WNA (Warga Negara Asing). “Keberadaan mereka harus diperiksa terkait izin tinggalnya oleh imigrasi. Sebab sebagian dari mereka  tidak tahu Bahasa Indonesia. Saat di grebek pihak polisi dan BLH saat itu ada saya di lokasi kejadian. Saya curiga kemungkinan pengusaha itu dari Negara Cina,” cerita Iwan.
Sementara itu, Makmur, Kepala Bidang  Amdal BLH Bombana mengaku, bahwa, aktivitas permunian emas di Lameroro terbukti menggunakan bahan merkuri. Makmur juga tidak menampik, bila permunian itu tidak memiliki Amdal. “Tapi kita di Bombana ini belum memiliki PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil). Jika ada temuan seperti itu, kita serahkan kepada aparat kepolisian. Mereka yang tindak lanjuti,” tukas Makmur belum lama ini.
Lambannya atas pengusutan kasus ini, Iwan meminta pemkab agar lekas merekrut Penyidik PNS. “Kalau kasus ini tidak kunjung di usut atau ditangani. Ini jadi pembelajaran bagi Pemkab Bombana dan masyarakat. Pemerintah sudah sepatutnya merekrut Penyidik PNS. Kasus ini ada didepan mata kita dan bahayanya sangat dasyat. Saya minta Pemerintah jangan tinggal diam,” tukasnya.
Diketahui pasca penggrebekan akhir Agustus lalu, permunian emas di Lameroro ditututp atau tidak beraktivitas lagi. Meski begitu, menurut Iwan pelanggaran atas tindak pidananya tidak boleh berhenti begitu saja.
“Mereka sudah melakukan aktivitasnya sekitar satu bulan. Jika ini dibiarkan atau tidak ditindak, maka siapa saja boleh melakukan hal yang sama di Bombana Ini. Lalu apa jadinya daerah ini kedepan nanti? Atau kapan ada efek jera itu. Makanya, siapapun pelakunya itu, harus ditindak tegas,” harapnya. SN/BDR

Kapolda Sultra Kunjungi Kantor AJI Kendari

$
0
0
Kapolda Sultra Brigjen Polisi Agung Sabar Santoso tampak berdiskusi dengan jurnalis di organisasi AJI Kendari. foto: DUL


SULTRANEWS-Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Polisi  Agung Sabar Santoso bertandang ke Kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kendari di Jalan Flamboyan, Kota Kendari, Minggu (12/9). Kapolda Agung Sabar Santoso yang baru saja dilantik menyempatkan bersilaturahmi dengan para jurnalis sebagai bagian dari membangun hubungan komunikasi dengan insan pers di Sultra. 

"Selain bersilaturahmi ini bagian dari perkenalan saya dengan kawan-kawan wartawan di Sultra. Saya sangat berharap dapat menjalin komunikasi dengan  baik dengan teman-teman wartawan  sebagai mitra kepolisian,"kata Agung Sabar Santoso. 

Menurutnya, sebagai pejabat baru di Polda dirinya harus banyak kawan agar informasi dapat diperoleh dengan terbuka.   

 Dalam kesempatan tersebut, Ketua AJI Kota Kendari Zainal Ishaq yang didampingi Sekretaris AJI Kendari, Suwarjono SAg mengapresiasi  sikap dan kunjungan Kapolda ke kantor organisasi media dalam rangka membangun silaturahmi. 

Dalam pertemuan sekitar 1 jam tersebut, Kapolda yang didampingi Kepala Bidang Humas Polda Sultra AKBP Sunarto dan sejumlah perwira Polda,  banyak meminta input dari jurnalis terkait kinerja kepolisian ke depan. SN

Tiga Anggota DPRD Sultra Segera di PAW

$
0
0
Kantor DPRD Sultra. Foto : Ist

KENDARI, SULTRANEWS- Tiga anggota DPRD Sultra segera di PAW (Pergantian Antar Waktu) dengan anggota dewan yang baru.

Proses pergantian dilakukan setelah ke tiga anggota dewan masing-masing Surunudin Dangga, Wahyu Ade Pratama dan La Pili dinyatakan menjadi calon kepala daerah di pilkada serentak desember 2015.

Sebagai tindak lanjut pihak Komisi Penilihan Umum ( KPU) Sultra telah melakukan verifikasi serta pleno penetapan pergantian ke tiga anggota dewan tersebut. Hal ini disampaikan komisioner KPU Sultra La Ode Abdul Muthalib.

Ada pun pengganti ke tiga anggota dewan tersebut adalah, Surunuddin Dangga digantikan oleh Subhan Tambera dari dapil Konsel -Bombana, Wahyu Ade Pratama diganti oleh dan La Pili digantikan oleh Muktarudin dari dapil mMuna- Buton Utara. Selanjutnya namapenganti antar waktu akan diserahkan KPU ke DPRD untuk kemudian diserahkan ke Gubernur Sultra. (Yos)

350 Personil TNI Yonif 725 Woroagi Diberangkatkan Jaga Perbatasan RI-Timor Leste

$
0
0

Personil TNI AD Yonif 725 Woroagi diberangkatkan ke Atambua menjaga perbatasan Indonesia-Timor Leste


SULTRANEWS-Sebanyak 350 personil TNI AD dari Yonif 725 Woroagi hari ini 15 september 2015 di berangkatkan ke Atambua NTT  dalam penugasan sebagai pasukan pengamanan daerah perbatasan RI & Timor Leste. Pemberangkatan personil TNI AD ke daerah penugasan menggunakan KRI Teluk Manado. Mereka akan berada di daerah penugasan utk menjaga daerah perbatasan selama 9 bulan.

Selain melakukan penugasan menjaga daerah perbatasan yakni di atambua NTT,personil TNI AD Yonif 725 woroagi akan menjalankan tugas -tugas sosial kemasyarakatan khususnya membantu masyarakat sekitar dalam hal pemberian pemahaman akan bela negara.

Danrem 143 Haluoleo Kolonel Czi Rido Hermawan mengatakan, tidak hanya tugas militer yang akan di laksanakan personil TNI, tetapi juga membantu aparat kepolisian dalam memeriksa keluar masuknya orang di daerah perbatasan.

“Diharapkan personil TNI yang di beri amanah oleh negara bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan bersikap profesional dan tidak menyakiti masyarakat,”pesan Rido Hermawan. YS

Isak Tangis Warnai Pemberangkatan Personil 725 Woroagi

$
0
0

Personil TNI Yonif 725 Woroagi. Foto : Sultranews.com

KENDARI, SULTRANEWS-Suasana haru  mewarnai proses pemberangkatan personil TNI AD Yonif 725 Woroagi ke daerah perbatasan negara indonesia dan timor leste, Selasa siang. Seorang istri prajurit bersedih  di tinggal tugas suaminya saat kondisinya tengah hamil 8 bulan.
Para prajurit diantar langsung keluarga, istri dan anak mereka  yang masih dalam gendongan.
Di pelabuhan nusantara kendari , selasa siang saling melepas rindu pun terlihat , sebelum para prajurit  berangkat mengangkat ransel ke kapal  menuju daerah tugas di wilayah Atambua, Nusa Tenggara Timur.

Sari, salah satu istri prajurit mengaku sangat bersedih melepas kepergian suaminya. “Sedih pasti, tapi bagiamana lagi suami pergi untu tugas Negara,”katanya.

Sebelum bertolak tugas ke wilayah perbatasan, para prajurit ini menampilkan yel – yel dan atraksi yang memberikan semangat bagi para keluarga yang di tinggalkan pergi. (Yos)

Bombana "Surga" Bagi Penambang Illegal

$
0
0
tambang emas Bombana dengan sistem kato. Foto : iqbalputra.wordpress.com

SULTRANEWS-Wilayah Kabupaten Bombana laksana kawasan yang bebas menambang dengan sesuka hati. Tidak peduli atas rambu-rambu aturan pertambangan, selagi pengusaha mau atau ingin, semua bebas dilakukan dengan leluasa.

Buktinya, maraknya kasus penambang ilegal untuk galian C akhir-akhir ini. Tapi ajaibya, tidak satupun  persoalan ini, diproses keranah hukum atau diungkap ke publik.

Lebih aneh lagi,  aktivitas galian C ilegal ini dilakukan didepan mata masyarakat. Setidaknya, ada beberapa aktivitas galian dilakukan disekitar kawasan Rumbia ibukota Kabupaten Bombana.

DPRD kabupaten Bombana mencatat, sedikitnya ada 14 perusahaan galian C  yang di duga tidak mengantongi izin menambang. Perusahaan yang kelolah batu dan pasir ini dengan leluasa mengambil material, meski tidak memiliki dokumen penambangan secara sah.

"Mereka sudah lama beroperasi tapi tidak kantongi izin, apa lagi yang namanya Amdal (Analisis Dampak Lingkungan). Tapi ajaibnya, sudah tabrak aturan,  langgar unsur pidana, tapi tidak diapa apakan. Justru mereka dengan leluasa beraktivitas. Daerah ini sangat lengah, mulai dari penindakan maupun pengawasan," protes Aflan Zulfadly anggota DPRD Bombana

Tidak cuma galian C yang terkategori marak di Bombana. Namun penggunaan bahan beracun seperti Merkuri atau air raksa (Hg) di wilayah penghasil emas ini, makin menjadi jadi.

Belum lama ini, masyarakat kelurahan Lameroro Kecamatan Rumbia dikejutkan adanya pemurnian emas yang gunakan bahan Merkuri. Parahnya lagi, bahan yang beracun itu dengan leluasa beraktivitas disekitar pemukiman padat diwilayah Ibukota Kabupaten. 

Iwan warga Lameroro mengaku kecewa atas lambannya kinerja aparat. Sebab pengguna Merkuri tersebut kata dia, sudah sepatutnya ditindak tegas."Pengusaha emas itu dengan nyata, telah meracuni masyarakat umum. Bayangkan pengolahaannya (permunian emas menggunakan merkuri) dilakukan ditengah pemukiman masyarakat. Ini jelas pelanggaran. Efek negatif Merkuri itu sangat dasyat," pungkas iwan.

Bukan cuma persoalan bahan kimia berbahaya itu, jadi tanyaan warga, namun permunian yang dillakukan di pemukiman Lameroro itu, rupanya tidak memiliki amdal. "Keterlaluan sekali mereka itu, sudah tidak miliki Amdal, gunakan pula bahan Merkuri. Lebih dasyatnya lagi, mereka dengan enteng beraktivitas ditengah pemukiman penduduk. Ini sungguh keterlaluan bagi rakyat Lameroro," kesal Iwan

Bahkan menurut PNS Bombana ini, dirinya sangat curiga bahwa pengusaha itu adalah WNA (Warga Negara Asing). "Mereka itu harus diperiksa terkait izin tinggalnya atau keimigrasiannya di Bombana. Dia kemungkinan WNA, sebab tidak tahu Bahasa Indonesia. Saat di grebek pihak polisi dan BLH saat itu ada saya dilokasi kejadian. Saya curiga kemungkinan pengusaha itu dari Negara Cina," cerita Iwan.

Tapi sayang, pengusutan  tindak pidana atas pemurnian emas tersebut hingga sekarang, sambung Iwan sudah tidak jelas lagi. (DAR)

Wali Kota Prihatin dengan Pencurian Aset Pemkot

$
0
0

Wali Kotas Kendari saat penandatangan MoU Green City dengan AJI Kendari. foto: ALIN

SULTRANEWS- Wali Kota Kendari menegaskan jangan pernah menyerah apalagi kalah dengan para pelaku pencurian aset-aset  pemerintah Kota Kendari yang terus dijarah oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab di sejumlah sudut kota. Aksi pencurian seperti lampu taman,bak sampah dan sejumlah sarana publik lainnya.
“Saya katakan pada seluruh jajaran pemerintah kota kendari, bahwa, kita jangan pernah menyerah apalagi kalah dengan  pencuri, kalau ada lampu taman yang hilang kita ganti, kalau ada bunga yang hilang kita ganti, semoga para pelaku bisa sadar dengan kelakuan mereka,”ujar Asrun saat membuka kegiatan dialog public bersama jurnalis, NGO dan mahasiswa, Selasa (15/9) di Taman Kota Kendari.
Asrun prihatin dengan perilaku sebagian oknum warga yang tega mencuri asset di area public, padahal pemerintah telah bersusah payah membuat yang terbaik bagi kota kendari.  “Beberapa fasilitas yang di bangun itu untuk kepentingan public, kasihan kalau terus dirusak dan dicuri,”katanya.

Asrun mengaku sudah menjadi komitmen dirinya bersama seluruh jajaran pemerintah kota untuk menjadikan  kota kendari menjadi kota yang ramah lingkungan. Ini dilakukan selama dua periode kepemimpinannya.

“Menurut Saya, masyarakat kota di dunia ini termasuk di Kendari mendambakan sangat kota yang bersih, indah dan nyaman, karena itu butuh kerja keras dan komitmen semua stakeholder untuk dapat bekerja secara bersama-sama membangun lingkungan yang sehat dan layak huni.

Menurutnya, tidak hanya pemerintah yang punya tugas membangun lingkungan yang baik, tetapi juga semua pihak.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Asrun menghimbau semua pihak untuk turut mengambil peran membangun Kota Kendari menjadi kota yang sehat dan  layak huni. SN     

Lima Jurnalis Terbaik Terima Penghargaan Lingkungan

$
0
0
Foto bersama para pemenang award lingkungan AJI Kendari bersama Walikota Kendari DR Ir Asrun MEng 

SULTRANEWS- Sebanyak lima jurnalis terpilih mendapatkan penghargaan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kendari. Pemberian penghargaan tersebut berlangsung di Taman Walikota Kendari, Selasa (15/9/2015) yang diserahkan langsung oleh Walikota Kendari, Asrun dan didampingi oleh Ketua AJI Kota Kendari, Zainal A. Ishaq.

Penghargaan yang diberikan tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh dewan juri yang dilakukan oleh jurnalis senior selama kurang lebih satu bulan. Lima terbaik tersebut telah diseleksi dari 12 peserta yang telah mendapatkan beasiswa lingkungan kerja sama antara AJI Kendari dan D&P.

Plakat, sertifikat dan sejumlah uang diberikan kepada lima jurnalis terpilih sebagai hadiah atas usaha yang telah dilakukan selama ini sehingga menghasilkan karya terbaik. Lima jurnalis yang mendapatkan penghargaan tersebut antara lain, Ekho Ardiyanti dari LKBN Antara, Badarudin dari Buton Pos, Irman dari Berita Kota, Restu dari Zonasultra.com dan Harun dari Kolaka Pos.

Zainal A. Ishaq selaku Ketua AJI Kendari mengatakan bahwa untuk meningkatkan kreatifitas para jurnalis, AJI Kendari bekerja sama dengan D&P memberikan beasiswa kepada para jurnalis terpilih untuk menulis isu-isu tentang lingkungan.

"Jika kita lihat sekarang, jurnalis yang melirik isu tentang lingkungan itu masih sangat jarang, jadi kami buat inovasi, penghargaan kepada jurnalis berupa beasiswa, dari beasiswa tersebut kami berikan lagi kesempatan kepada lima jurnalis untuk mendapatkan penghargaan berupa plakat dan sejumlah dana diluar beasiswa," katanya.

Ia berharap dengan penghargaan yang diberikan tersebut bisa menambah minat dan bakat bagi seluruh jurnalis yang ada di Sultra, bukan hanya mereka yang mendapatkan penghargaan tapi bagi seluruh jurnalis sehingga bisa lebih memberikan lagi perhatiannya kepada isu-isu lingkungan. (LINA)

"Dokter Pilihanku" Ajukan Sengketa ke PTTUN

$
0
0
Ilustrasi pilkada serentak. Foto : ist.

KENDARI, SULTRANEWS- Tak puas dengan keputusan dari Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Muna, yang menyatakan bahwa Rusman Emba tetap terdaftar sebagai peserta dalam Pilkada 9 Desember 2015, pasangan calon dr LM Baharuddin - La Pili mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negeri (PTTUN) Makassar.

Menurut pasangan calon yang berakronim Dokter Pilihanku ini, pengajuan sengketa ke PTTUN, dilakukan karena pelanggaran yang dilakukan oleh KPU Muna sangatlah jelas yakni tidak konsisten terhadap jadwal tahapan yang telah dibuat. Semestinya, pelengkapan berkas dari para pasangan calon batasnya 7/8, tapi malah berkas tersebut masuk nanti pada 20/8.

"Bukan persoalan calonnya, tapi keputusan KPU yang tidak melihat kesalahan itu. Kalau persoalan calon, kami berharap semua peserta semua bisa mengikuti karena ketika yang satu gugur, maka akan terjadi duel dan itu akan lebih berat lagi. Tetapi kita juga harus konsisten, memperlihatkan bahwa yang salah itu harus tetap salah," jelas dr LM Baharuddin, saat ditemui di Kendari, Senin (14/9).

Pengajuan tersebut telah masuk di PTTUN dan telah disidangkan pada 14/9 kemarin. Dalam sengketa tersebut, Dokter Pilihanku menggandeng lima pengacara yang di ketuai oleh Dahlan Moga. (Arn)

Satu Jamaah Calon Haji Asal Baubau Meninggal Dunia di Mekkah

$
0
0
Ilustrasi jamaah yg meninggal dunia. Foto : Ist.
SULTRANEWS-INNALILLAHI WAINAILAIHI ROJIUN, Satu orang calon jemaah haji asal Sulawesi Tenggara dilaporkan meninggal dunia saat berada di mekkah dalam melaksanakan tahapan ibadah haji.
Calon haji yang meninggal tersebut berasal dari kota bau bau dan tergabung dalam kelompok terbang (klorter)  20 embarkasi makassar.
Menurut Kepala Seksi Haji Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara Muhammad Kadir Aziz, calon jemaah haji sulawesi tenggara yang di laporkan wafat di tanah suci mekkah bernama La Zamudu Asmara Doli La Asimara bin La Doli asal kota bau – bau.
Almarhum dilaporkan meninggal dunia pada tanggal 16 september pukul 21 lewat 45 menit waktu arab saudi akibat sakit pernapasan.
Almarhum wafat dalam perjalanan menuju rumah sakit, saat hendak dibawa oleh tim medis pemondokan haji.
Dari hasil diagnosa dokter atau tim medis calon haji di mekkah almarhum wafat akibat gangguan pernafasan.
Berdasarkan peraturan kerajaan arab saudi, calon jemaah haji yang wafat di tanah suci yang tengah melaksanakan ibadah haji harus dimakamkan di tanah suci mekkah.
Sebelumnya satu jemaah calon haji asal sulawesi tenggara dari kabupaten wakatobi juga di laporkan meninggal dunia saat hendak diberangkatkan dari embarkasi haji makassar menuju jeddah arab saudi.YS

Kota Kendari Raih Adipura Kencana tahun 2015

$
0
0
Walikota Kendari DR Ir H Asrun M.Eng saat menerima piala penghargaan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada malam anugerah lingkungan proper dan Adipura 2015 di hotel Bidakara Jakarta. 

SULTRANEWS-Untuk kesekian kalinya Pemerintah Kendari berhasil mempertahankan piala adipura dengan meraih predikat kota terbersih kategori kota sedang dengan meraih penghargaan adipura kencana tahun 2015 kategori kota sedang. Penyerahan piala diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik pada malam Anugerah Lingkungan Proper dan Adipura 2015 di Hotel Bidakara Jakarta, Senin(23/11/2015). Wakil Presiden Muh. Yusuf Kalla mengatakan, piala Adipura yang menjadi simbol kebersihan bukan hanya kewajiban pemerintah kota, namun juga masyarakat secara umum. "Di beberapa daerah saya sudah sarankan pemda membuat perda agar masyarakat bertanggung jawab terhadap selokan didepan rumahnya, kalau tidak didenda, tahun depan ini harus diperhatikan karena tanggung jawab kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga masyarakat" ujar wapres. Sementara, Walikota Kendari Asrun mengatakan, pencapaian adipura yang diperoleh kota Kendari tidak lepas dari peran media yang sering kali mengedukasi warga melalui pemberitaan. "Terima kasih pada teman-teman media yang selalu mengajak masyarakat menjaga kebersihan kota, tahun ini Kendari menjadi satu-satunya kota sedang yang memperoleh penghargaan adipura kencana"ujar Asrun kepada awak media,Kamis (19/11/2015) sore. Selain kota Kendari adipura kencana juga diraih kota Surabaya untuk kategori kota metropolitan dan Balikpapan untuk kategori kota besar. Berdasarkan hasil rapat dewan pertimbangan adipura dan ahli persampahan tanggal 12 November 2015 yang diterima Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Kendari menyebutkan, penentuan kota peraih adipura kencana dengan ketentuan, TPA yang dioperasikan dengan sanitary Landfill, kota yang berkelanjutan, inklusif: melibatkan masyarakat dan dunia usaha. Selain kota Kendari, di Sulawesi Tenggara kota Bau-bau dan kabupaten Kolaka juga mendapat adipura untuk kategori kota sedang.(SN)

Awas, Peristiwa El Nino Diperkirakan Kian Kuat

$
0
0
 
Saluran irigasi yang selama ini mengairi persawahan di Kelurahan Labibia, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara kini telah telah mengering seiring kemarau panjang yang melanda. Akibatnya areal persawahan petani kering kerontang tidak dapat ditanami padi. foto: SULTRANEWS



SULTRANEWS-Bencana kekeringan terus terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Bahkan, hingga hingga dipenghujung November 2015 tak ada tanda-tanda kemarau akan berakhir. Kondisi ini membuat petani kian merana, dimana areal persawahan dan kebun palawija petani terus dilanda kekeringan. 
Seperti yang terjadi areal persawahan petani di Kelurahan Labibia, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, irigasi yang selama ini mengairi persawahan telah mengering, membuat lahan persawahan petani seluas 10 hektar kering kerontang dan tak dapat lagi ditanami padi. 
Areal persawahan di labibia yang kering kerontang. foto: SULTRANEWS

Dalam Peristiwa El Nino kuat seolah menjadikan Sulawesi Tenggara menjadi daerah yang paling parah dilanda  cuaca ekstrem, diperkirakan bertambah kuat lagi sampai akhir tahun ini, demikian keterangan terkini dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
 
WMO menyatakan puncak dari rata-rata temperatur air permukaan air tiga-bulan di daerah tropis di bagian tengah-timut Samudra Pasifik akan melebihi dua derajat Celsius di atas normal, sehingga peristiwa El Nino termasuk tiga yang paling kuat sejak 1950.
Sebelumnya, peristiwa El Nino mencapai puncaknya pada penghujung tahun kalender, dengan kekuatan maksimal antara Oktober dan Januari tahun berikutnya. Peristiwa itu seringkali berlangsung terus sampai sebagian besar dari kuartal pertama tahun tahun tersebut sebelum mereda.
Saluran irigasi yang membagi air ke persawahan yang telah mengering. foto: SULTRANEWS
Kemarau parah dan banjir yang memporak-porandakan yang dialami di seluruh wilayah tropis dan sub-tropis memiliki tanda El Nino ini, yang paling kuat dalam lebih dari 15 tahun," kata Sekretaris Jenderal WMO Michel Jarraud, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

WMO menyiarkan keterangan terkininya pada malam menjelang konferensi internasional El Nino di New York, AS. Konferensi itu bertujuan meningkatkan pengertian ilmiah mengenai peristiwa tersebut serta dampaknya, dan membantu meningkatkan keuletan pada kejuatan sosial-ekonomi global yang diperkirakan berkaitan dengan El Nino.

"Pemahaman ilmiah kita mengenai El Nino telah meningkat besar dalam beberapa tahun belakangan. Namun, peristiwa ini tersebar di wilayah tak tercatat. Planet kita telah berubaha secara dramatis akibat perubahan iklim, kencederungan global ke arah samudra global yang lebih hangat, hilangnya es Laut Kutub Utara dan di lebih dari satu juta kilometer persegi lapisan salju musim panas di belaham Bumi utara," kata Jarraud.

 Ia memperingatkan, "Jadi, peristiwa El Nino yang terjadi secara alamiah ini dan perubahan iklim yang disebabkan oleh ulah manusia bisa berinteraksi dan saling mengubah dengan cara yang tak pernah kita alami sebelumnya.". SN/ ANTARA

Ini Desa Penghasil Sayuran di Wawonii, Konkep

$
0
0

ilustrasi. foto; alamtani.com

SULTRANEWS-JIKA ada yang bertanya dari mana sayur mayur segar di wawonii diperoleh? Maka jawabanya adalah Desa Wawo Indah. Ya, sejak desa ini terbentuk 1991 silam, stigma sebagai desa penghasil sayur mayur ikut melekat.  Betapa tidak  desa ini menyuplai  sayuran terbesar sampai ke wilayah Wawonii Barat dan Wawonii Selatan.
Di tanah desa yang subur tumbuh aneka tanaman palawija, dari sawi, wortel, bayam, kacang panjang, kangkung, kacang tanah, jagung dan ubi kayu. Keberadaan aneka tanaman jangka pendek ini terbukti menjadi modal besar bagi ketahanan  pangan desa dan wilayah sekitarnya.
Suharno, Sekdes Wawo Indah mengaku Petani yang berasal dari Jawa dan Bali menjadi petani andalan yang terkenal ulet dan paling banyak berkontribusi menanam sayuran. “Selain sayuran segar diperdagangkan ke desa-desa terdekat dan ada pula yang  dalam jumlah besar yang disuplay ke wilayah seperti Barat, Selatan dan ke Utara Wawonii,”kata Suharno.
Desa Wawo Indah terletak di Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan dimana secara administrasi, desa ini merupakan salah satu lokasi transmigrasi di Konawe Kepulauan. Desa ini secara khusus dialokasikan sebagai pemukiman transmigrasi yang berasal dari Jawa, Bali, Flores, Bugis dan beberapa transmigran lokal yang berasal dari Desa Lampeapi.
Pada awal berdirinya, desa ini dihuni sebanyak 300 KK (Kepala Keluarga). Namun karena berbagai alasan hampir setengah dari penduduk desa ini kembali ke daerah asal masing-masing terutama transmigran asal Jawa. Begitu pula dengan transmigran lokal, beberapa dari mereka pun berbondong-bondong pulang ke desa asal.
Meski demikian, tak semua mau kembali, mengingat sulitnya lapangan pekerjaan di kampung halaman. Berkat kesabaran dan keuletan, perlahan desa Wawo Indah menjelma menjadi desa yang subur. Untuk memperkuat posisi petani, warga kemudian menghimpun diri dalam asosiasi tani. Setidaknya terdapat 6 kelompok petani dan 1 kelompok nelayan yang dibentuk. Jumlah kelompok nelayan yang sedikit menggambarkan bahwa aktivitas melaut / nelayan di desa ini sangat sedikit dan hanya merupakan kegiatan sampingan.
Kelompok-kelompok tani tersebut sekaligus berfungsi sebagai wadah penyaluran bantuan dari Dinas Pertanian berupa bantuan pembibitan beberapa jenis tanaman seperti jati putih, pala dan sengon putih pada tahun 2013 yang lalu.
Sebagai penunjang perekonomian, di desa ini juga pernah berdiri KUD dan akhirnya bubar. Di samping itu juga, sebagian besar ibu-ibu di desa ini aktif terlibat dalam kegiatan bulanan PNPM yaitu Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang berjumlah 3 kelompok.
Seperti halnya Desa Mekar Sari, komoditas utama desa Wawo Indah selain penghasil sayur mayur, lebih didominasi oleh 2 (dua) jenis tanaman palawija yaitu mete dan kelapa, dimana hasilnya  kebanyakan dipasarkan di Kota Kendari dan kadang-kadang juga di jual kepada para penampung lokal.
Jika pasaran komoditas adalah penampung di Kota Kendari, maka sebagian besar petani di desa ini bekerja sama dengan juragan kapal dalam hal “bebas” ongkos muat. Para juragan kapal akan mendapatkan persen dari petani setelah komoditas mereka telah laku terjual.
Nicolaus, Kepala Desa Mekar Sari yang sebelumnya juga merupakan penduduk Wawo Indah – menjelaskan, bahwa, ada persoalan mendasar yang menganggu dan menghantui warga selama ini, yakni masalah sengketa lahan II masyarakat Wawo Indah dengan pihak Dinas Kehutanan. Ini disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara BPN dengan Dinas Kehutanan, sehingga yang terjadi adalah adanya saling klaim kepemilikan antar kedua instansi tersebut.
“Kalau begini kondisinya, berarti kami-kami ini, waktu mau dibawa ke sini telah ditipu, karena lahan II di Wawo Indah sana disengketakan dengan pebisnis kayu milik pemerintah,” kata Suyatno, Imam Desa Mekar Sari sekaligus pemilik tanah di lahan II.
Suyatno menduga, mungkin karena alasan itu pula sebagai orang desa memilih hengkang kembali ke kampung halaman. “Ada sekitar 150-an orang Jawa yang memilih balik ke kampung asal dengan berbagai alasan,”ungkapnya.
Pada prinsipnya, hak kelola masyarakat atas tanah di Desa Wowo Indah memiliki kesamaan dengan masyarakat di Desa Mekar Sari dalam hal kepemilikan dan luas lahan yang diterima. Kepemilikan tanah di dua desa ini merupakan tanggung jawab sekaligus  kebijakan dari Pemda Konawe, baik luasan lahan maupun proses sertifikasi tanah mereka.
Sejak awal berdirinya sampai sekarang, Desa Wawo Indah sudah mengalami 5 periode pergantian kepala desa. Kepala desa pertama dijabat oleh Masenggana (Suku Tolaki), selanjutnya adalah Hata (Suku Tolaki), I Made Sadre (Bali),  Asbullah (Jawa) menjabat 2 (dua) periode hingga sekarang. Proses pemekaran semakin menciutkan jumlah penduduk Wawo Indah  dimana jumlah kepala keluarga yang tersisa di desa ini adalah sebanya 74 KK yang terdiri dari beberapa etnis/suku antara lain: Tolaki, Wawonii, Jawa, Flores, Bali dan Bugis.
Menurut keterangan Suharno – Sekdes Wawo Indah – diketahui bahwa suku paling dominan di desa ini adalah suku Tolaki, kemudian Flores, Jawa, Bugis dan paling sedikit adalah etnis Bali.
Diketahui juga bahwa agama paling dominan di desa ini adalah agama Islam, kemudian Kristen Katolik dan terakhir adalah Hindu. Untuk menunjang kegiatan peribadatan di desa ini, telah pula dibangun 1 buah Masjid, 1 buah Gereja dan 1 buah Pura. ***

Kekeringan Parah Melanda Bombana

$
0
0
Areal sawah yang mengering dan tidak lagi dapat digarap menjadi lokasi penggebalaan ternak sapi. Rumput liar yang tumbuh di sawah menjadi pakan yang baik untuk sapi. YOS/SULTRANEWS.COM
SULTRANEWS-Kekeringan terparah nampak tengah melanda daerah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Membuat ribuan hektare areal persawahan penduduk terbengkalai karena tidak lagi dapat digarap akibat kekurangan pasokan air.

Apalagi sebagian besar areal persawahan hanya mengandalkan tadah hujan, sehingga membuat petani tidak berdaya untuk menggarap sawah. "Kami otommatis tidak bisa menggarap sawah karena hanya mengandalkan air hujan,"kata Rahim, salah satu petani di Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Bombana. 

Nasib sama dialamai petani yang mengandalkan saluran irigasi karena kemarau panjang yang melanda selama berbulan-bulan telah menyebabkan sejumlah aliran sungai  di daerah pengahasil emas  itu mengering. Sebagian besar areal persawahan tidak mendapatkan pasokan air sehingga kini tidak dapat lagi ditanami padi.

Musim kemarau dimanfaatkan sejumlah petani beralih menjadi penggembala sapi. Mereka sengaja membawa hewan ternak mereka ke areal sawah   untuk mencari rumput kecil yang tumbuh liar disepanjang pematang sawah. SN

Perlu Perhatian Besar Tanggulangi HIV/AIDS di Kendari

$
0
0

Ilustrasi
SULTRANEWS-Pemerintah Kota Kendari menaruh perhatian besar terhadap penanggulangan HIV/Aids di daerah ini dengan cara memberikan dukungan anggaran ratusan juta setiap tahun yang dialokasikan kepada Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kendari. Hal ini diungkapkan  Kepala Dinas Kesehatan Kendari, dr Maryam Rufiah, di Kendari.

Ia merinci bantuan tersebut disalurkan setiap tahunnya, yakni tahun 2014 dianggarkan Rp100 juta, kemudian tahun 2015 sebanyak Rp300 juta dan tahun 2016 mendatang kembali dianggarkan Rp300 juta. "Ini bagian dari upaya kita  membantu menangani HIV/Aids di daerah ini," katanya.

Sementara itu, berdasarkan Data Komisi Penanggulangan HIV/Aids (KPA) Kota Kendari  menyebutkan, hingga Oktober 2015 kasus HIV/Aids di Kendari mencapai 37 kasus. 

Menurut Maryam ini merupakan tantangan besar bagi pemerintah dan semua elemen masyarakat untuk menyelamatkan generasi dari bahaya ataupun penyebab penyakit berbahaya itu. Dan untuk menghindari penularan penyakit mematikan itu, hal utama yang harus dihindari adalah penyalahgunaan narkoba serta pergaulan bebas dengan bergonta ganti pasangan.

"Sebagai ibu kota provinsi yang merupakan pusat pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, maka menarik minat orang berkunjung ke Kota Kendari, sementara orang yang datang tersebut kita tidak mengetahui apakah mereka sehat atau tidak. Kalau mereka sudah terjangkit HIV/Aids maka berpotensi menularkan kepada warga Kendari," ujarnya. ANT/SN

Viewing all 221 articles
Browse latest View live