Quantcast
Channel: Sultranews.com | Situs Berita Sulawesi Tenggara
Viewing all 221 articles
Browse latest View live

Ini Hasil Pengundian Nomor Urut Calon Pilwali Kendari

$
0
0

Razak-Haris Nomor 1, ADP-Sulkarnain Nomor 2 dan Derik-Suri Nomor 3 

SULTRANEWS-Pengundian Nomor Urut Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari. KPU Kota Kendari,Selasa (25/10) menggelar pengundian nomor urut Calon Walikota dan Wakil Walikota kendari untuk Pilkada serentak tahun 2017. 

Pengundian nomor urut Calon Walikota dan Wakil Wakil Walikota kendari dilakukan disebuah hotel di Kendari. Pada pengundian Nomor urut dihadiri 3 pasangan calon walikota dan wakil walikota yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh KPU. Dari hasil pengundian,nomor urut 1 diperoleh pasangan Abd Razak-Haris Andi Surahman,nomor urut 2 pasangan Adriatma Dwi Putra atau ADP-Sulkarnain serta nomor urut 3 pasangan Muhammad Zayat Kaimuddin. 

Dengan sudah ditetapkan nomor urut pasangan calon walikota dan wakil walikota kendari maka tahapan pilkada kendari selanjutnya yakni masa kampanye yang dimulai tanggal 28 Oktober 2016 sampai tanggal 11 Februari 2017. Ketua KPU Kendari,Hayani Imbu mengatakan pihaknya kini tengah menyusun draf surat keputusan terkait lokasi pemasangan alat peraga kampanye pasangan calon. Nanti surat keputusan itu disampaikan ke tim pasangan calon untuk menjadi panduan. 

"Mereka (Tim pasangan calon) tidak boleh memasang sembarang alat peraga kampanye diluar SK yang dikeluarkan KPU,"Kata Hayani Imbu. 

Jika nanti ada alat peraga kampanye pasangan calon terpasang diluar ketentuan akan diturunkan atau dicabut. Para peserta pilkada dalam hal ini kandidat calon walikota dan wakil walikota kendari untuk mematuhi aturan kampanye dan tidak menyebar isu maupun fitnah yang dinilai bisa menjadi konflik. 

" Jika ada paslon yang tidak mematuhi aturan kampanye,dengan melakukan berbagai kegiatan seperti kampanye hitam,maka akan mendapat sangsi diskualifikasi,"tegas Hayani Imbu. 

KPU meminta Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu untuk proaktif melakukan pengawasan terhadap seluruh tahapan pilkada yang sudah mulai berjalan,agar pilkada kendari benar-benar berkualitas,jujur dan aman.YJ

Saat Tiga Paslon Pilwali Kendari Cabut Nomor Urut

$
0
0

SULTRANEWS- Tiga Pasangan Calon (Paslon) yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari, melakukan pencabutan nomor urut di Hotel Clarion, Selasa (25/10/2016).

Pencabutan no urut yang dilakukan melalui beberapa tahapan akhirnya sampai pada tahap akhir. Dimana sebelumnya setiap paslon diharuskan untuk memasukkan namanya untuk dilot layaknya arisan kemudian menuggu giliran untuk mengambil bola dalam sebuah kotak.

Dalam pencabutan nomor urut tersebut pasangan Rasak - Haris Andi Surahman mendapatkan no urut satu, kemudian Pasangan Adriatma Dwi Putra - Sulkarnain urutan kedua dan nomor urut tiga pasangan Zayat Kaimoeddin - Syahriah.

Pencabutan nomor urut tersebut juga disaksikan oleh Ketua KPU Sultra, Hidayatullah, Kapolres Kota Kendari, AKBP Sigid Haryadi, Walikota Kendari, Asrun, ratusan pendukung dan petinggi partai pengusung dan pendukung. (LINA) .

Sadis, Ibu RT Diperkosa Belasan Pemuda Lalu Dibuang di Pekuburan Punggolaka

$
0
0
ilustrasi
SULTRANEWS-Malang nian nasib ATR, gadis asal Kabupaten Bulukumba ini menjadi korban pemerkosaan belasan pemuda saat baru saja tiba di Kota Kendari, Senin, 24/10 2016 sekitar pukul 22.00 wita. Korban yang beralamat  di Desa Gantungan, Kelurahan Tindang, Kabupaten Bulukumba saat melapor ke polisi  mengaku ihwal pemerkosaan tersebut bermula saat dirinya baru tiba di Bandara Haluoleo Kendari dari Makassar sekitar pukul 20.00 wita dengan tujuan ke Kabupaten Konawe Kepulauan untuk mencari suaminya, Alim (24 thn).

"Dari bandara korbn naik taksi menuju Pasar Baru. Tiba di depan pasar baru korban turun dan kebingungan karena tidak ada orang yang dia kenal di Kota Kendari. Tidak lama kemudian korban dihampiri sebuah mobil merk Avanza Veloz warna putih dan langsung bertanya kepada korban hendak kemana.  Dan korban menjawab saya mau ke wawonii, lalu seorang pelaku menawarkan untuk mengantar korban dan korban yang lugu langsung naik mobi pelaku,"cerita seorang petugas polisi. 

Saat korban naik di atas mobil ternyata di dalam mobil ada sekitar 8 orang teman pelaku,  selanjutnya korban dibawa berkeliling Kota Kendari dan korban dipaksa mengkonsumsi minuman keras oleh para pelaku.  Setelah diberi minuman keras  para pelaku memaksa korban untuk berhubungan badan, tetapi korban menolak dan berontak. Para pelaku lalu  membekap mulut korban dan membuka pakaian secara paksa dan kemudian memperkosa  secara  bergantian oleh para pelaku. Usai diperkosa korban kemudian dibawa di tempat perkuburan umum punggolaka dan dibuang di depan perkuburan Cina, setelah itu para pelaku meninggalkan korban.

Saat pergi, pera pelaku terlebih dahulu merampok barang-barang milik korban seperti tas yang berisikan pakaian, handphone merek Samsung J- 1

Sekitar pukul 05.00 wita korban kemudian berjalan kaki menuju arah seputaran Punggolaka dan tidak lama tiba di Masjid depan Kantor Walikota Kendari dan diketemukan oleh salah seorang warga dan warga tersebut menginformasikan di Kantor Polsek Mandonga. Anggota Polsek langsung menjemput korban dan langsung membuatkan laporan pemerkosaan. Petugas  juga mengantar korban untuk melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara.YJ

Brimob Polda Sultra Bakti Sosial Bersihkan Rumah Ibadah dan Pesantren

$
0
0

SULTRANEWS-Puluhan personil Brimob Polda Sultra,melakukan bakti sosial. Bakti Sosial dilakukan dalam rangka memperingati HUT Korps Brimob Polri ke 71.Kegiatan yang dilakukan personil brimob yakni membersihkan rumah ibadah seperti mesjid,gereja dan pura. Tidak hanya itu, personil brimob juga membangun saluran pembuangan di pesantren alqadariyah Home Base Lepo -lepo.

 Kasat Brimob Polda Sultra,Kombes Polisi Kasero Manggolo mengatakan kegiatan yang dilaksanakan pihaknya tidak lain adalah untuk membantu dan meringankan beban warga yang kurang mampu. Serta bentuk kepedulian dalam memupuk kebersamaan yang harmonis antar pemeluk agama.

 "Ini hanya bentuk kepedulian kami sebagai personil brimob agar masyarakat bisa terbantu,"Kata Kasat Brimob. 

Bakti sosial yang digelar,ditambahkan Kombes Polisi Kasero Manggolo,sudah sesuai dengan semboyan Korps Brimob Polri yakni Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan. Setiap personil Brimob harus di minta harus mampu menerapkan semboyan itu guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. 

"Personil Brimob senantiasa akan membantu masyarakat yang kurang mampu dalam hal apa saja,"tegas Kasat Brimob. 

Kegiatan semacam ini merupakan agenda rutin setiap tahun dalam memperingati HUT Korps Brimob Polri yang jatuh setiap tanggal 14 November.Berbagai kegiatan dalam memperingati HUT Brimob sudah dilaksanakan seperti donor darah bersama TNI,olah raga dan bakti sosial serta anjang sana ke panti asuhan dan para purnawirawan anggota Brimob.YJ

Puluhan Perusahaan Property Ikuti Pameran Perumahan 2016

$
0
0
 
Pembukaan kegiatan pameran perumahan 2016. foto: YJ

SULTRANEWS-Pameran rumah rakyat yang di gelar di Kota Kendari yakni bertempat di Gor Bahteramas, dan dibuka langsung Oleh Direktur PPDPP Budi Hartono, wakil gubernur sulawesi tenggara (Sultra) dan wali kota Kendari, Ir. Asrun yang dihadiri Oleh Danlanal, Danlanud, Danrem dan Masyarakat.

Direktur Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Budi Hartono menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kota Kendari karena telah diberikan ruang untuk membuka pameran di sini (Gor Bahteramas, red) Dengan tujuan agar Masyarakat memahami bahwa punya rumah itu biar tidak memiliki uang banyak. 

"Karena Kami pihak PPDPP membuka kesempatan untuk Masyarakat yang mempunyai penghasilan rendah," ungkapnya, Rabu (26/10)) pagi.

 Lebih jauh Dia menjelaskan, kegiatan pameran rumah rakyat ini merupakan program yang dipersembahkan Oleh Badan Layanan Umum (BLU) PPDPP sebagai upaya untuk menginformasikan kepada Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tentang program studi kredit perumahan rakyat (KPL) sejahtera untuk Masyarakat.

 "Dengan kegiatan seperti ini Masyarakat di Sultra khususnya kota Kendari agar dapat membeli atau memiliki program kami ini," ujar Hartono. 

Sementara itu, saleh lasata mengatakan program ini kesempatan besar buat Masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk dapat memiliki rumah sendiri. "Iya, daripada tinggal di kontrakan, tiap bulan membayar namun tidak menjadi milik kita," ucapnya.

 Selain itu Wali kota Kendari menyampaikan terima kasih kepada pihak PPDPP karena telah mengadakan rumah rakyat di kota Kendari ini, dengan demikian masyarakat bisa berlomba-lomba untuk membeli daripada program tersebut. 

"Kami pihak pemerintah merasa senang Dengan kehadiran program PPDPP tersebut, karena ini merupakan wujud perhatian pemerintah kepada Masyarakat khususnya MPR," ujarnya wali kota dua periode itu. 

 Untuk diketahui ada 44 peserta Dalam pameran rakyat tersebut, yakni, Bank BTN, Arta Graha, BRI Syariah, BRI SULTRA, BNI, PT. Aba Jaya Sukses, PT. Harapan Mekongga Sejati, PT. Kaldera Land, PT. Kandarindo, PT. Wira Perdanajaya Tiga, PT. Bunga Sri Rezeki Lestari, PT. Aiq Reka Developer, PT. Akar Griya Setiawan, PT. Mahakarya Haluoleo, PT. Zarindah Perdana, PT. Mekar Alam Prindo, PT. Pohara Harapan Bersama, CV. Putri Syafika, PT. Rajawali Global, UD. Rajawali Golobal, UD. Semba Jaya, PT. Wahindo Perkasa, Pemkot Kendari, REI, Apersi, Perumnas, BPJS Ketenagakerjaan, PT. Anova Graha Properti, PT. Arinyzh Utama, PT. Azatata Citra, PT. Bahana Multiguna Nusantara, PT. Trimitra Prawara, PT. Riska Jaya, PT. Rap Wibawa Anugrah Estate, PT. Aminty Rifma Palagimata, CV. Merdeka Jaya, PT. Patmindo Jaya, PT. Wulandari Perkasa, PT. Narisya Kencana, PT. Biru Bangun Persada, PT. CV. Garuda Mahakarya, PT. Griya Triloka Utama, PT. Maleo GMCL.YJ

Pelaku Curanmor Dihadiahi Timah Panas

$
0
0
SULTRANEWS- Muram Bin Arti (28), warga Kelurahan Lambuya, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) harus berjalan pincang setelah kaki kanannya dihadiahi timah panas oleh anggota Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Konawe karena berusaha melawan petugas saat hendak ditangkap. 

 Muram merupakan pelaku pencurian motor di enam tempat kejadian perkara (TKP) dan diduga kuat merupakan pelaku pembegal salah satu anggota polisi wanita (Polwan) yang bertugas di Kepolisian Resort (Polres) Konawe beberapa pekan lalu. 

Kapolres Konawe AKBP Jemi Junaedi menjelaskan, tersangka Muran merupakan residivis yang sudah tujuh kali masuk lembaga pemasyarakatan (LP) dengan kasus yang sama. Bahkan untuk kasus ini, tersangka juga diketahui melalukan aksi begal yang selama ini beraksi di Kabupaten Konawe. 

“Selain di Konawe, dari pengakuan tersangka ini katanya ada beberapa TKP di luar Konawe dan kami masih melakukan pengembangan. Kalau dari ciri-cirinya dan keterangan anggota Polwan yang dijambret memang sangat cocok,” kata Jemi kepada sejumlah awak media, Rabu (26/10/2016).

 Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan 6 unit sepeda motor berbagai merek, serta tiga buah telepon gengam. Meski begitu, pihaknya masih menduga adanya barang bukti lain yang belum ditunjukkan tersangka. 

 Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Tersangka saat ini sudah dimanakan di rumah tahanan Polres Konawe untuk pengembangan lebih lanjut.YJ

Polisi Bubarkan paksa pengunjuk Rasa di Kantor KPU Kendari

$
0
0

Suasana simulasi pengamanan pilkada Kota Kendari. foto: YJ

SULTRANEWS-Ratusan massa Aliansi Pemerhati Pilkada berunjuk rasa,dikantor KPU Kendari,Kamis Siang (27/10). Dalam aksinya massa yang tidak puas dengan hasil perhitungan suara yang dilakukan KPU,terlibat bentrok dengan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan. Massa melempari dan memukul aparat polisi menggunakan batu dan kayu.

 Untuk mengantisipasi situasi keamanan yang semakin tidak kondusif,polres kendari meminta bantuan pengamanan dari Sabara Polda dan Brimob Polda Sultra. Personil polisi menebaki pengunjuk rasa menggunakan gas air mata untuk memukul mundur pengunjuk rasa. Dari aksi itu belasan pengunjuk rasa mengalami luka akibat tembakan peluru karet aparat.

Aksi yang dilakukan itu adalah bagian dari simulasi pengamanan pilkada kendari yang digelar polres kendari. Pemeran dalam simulasi adalah personil dari polres kendari.Hal itu dilakukan untuk mengetahui kesiapan personil polres kendari,jika dalam tahapan pilkada kendari terjadi konflik karena ketidakpuasan atas hasil pilkada oleh pasangan calon kepala daerah. Pada pilkada kendari 2017,polres kendari menerjunkan 740 personilnya dari berbagai fungsi yang ada ditubuh Polri seperti Reskrim,intel,sabara dan lalu lintas.

Kapolres kendari,AKBP Sigi Haryadi mengatakan pihaknya akan maksimal melakukan pengamanan seluruh tahapan pilkada kendari hingga benar-benar aman dan lancar tanpa adanya gangguan.
"Kami senantiasa memberikan pengamanan optimal pada pilkada kendari,supaya bisa berjalan dengan lancar,"Kata Kapolres.

Memasuki tahapan kampanye yang akan dilakukan dari tanggal 28 Oktober 2016 sampai 11 Februari 2017,polres kendari juga siap melakukan pengamanan,baik itu kampanye yang sifatnya rapat umum terbuka dan tertutup.
"Kami tidak mau kecolongan dalam hal pengamanan,siapa pun yang melakukan pelanggaran atau berbuat mengganggu situasi Kamtibmas akan kami tindak secara hukum,"Ujar Kapolres.

Tidak hanya itu tim maupun pasangan calon yang terbukti melakukan money politik pada pilkada akan diproses hukum. Pada pilkada kendari 2017 mendatang,kapolres kembali mengingatkan anggotanya untuk bersikap netral dengan tidak memihak pada satu pasangan calon.YJ

Prosentase Capaian Program Kerja 100 Kari Kapolri,.Polda Sultra Teratas

$
0
0
Prosentase capaian kinerja Polda se Indonesia untuk 100 hari kerja Kapolri. foto: YJ

SULTRANEWS-Hingga hari ke 90, Polda Sultra berada diperingkat teratas dengan pencapaian 99,50 % dalam melaksanakan program 100 hari Kapolri.

Hal tersebut tidak lepas dari upaya yang dilakukan oleh seluruh jajaran Polda Sultra dalam menjabarkan Program Prioritas Kapolri dalam 100 hari. Penggelaran personel dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat menjadi point utama.

Perhatian dari Kapolda Sultra Brigjend Pol Drs Agung Sabar Santoso SH MH dengan terus menerus memberikan petunjuk arahan serta support mampu meningkatnya kinerja seluruh jajaran.

Kabag RBP Polda Sultra AKBP Daniel Sik menjelaskan bagaimana Polda Sultra mengemas perintah pimpinan sedemikian rupa hingga mampu diaplikasikan oleh seluruh jajaran dalam bentuk pelaksanaan tugas secara maksimal.

 "Kami membuat pentahapan untuk memudahkan anggota dalam aplikasinya dilapangan, yang mana pentahapan tersebut meliputi pentahapan persiapan, pelaksanaan dan pengendalian hingga bentuk asistensi kepada jajaran.
Ini merupakan keberhasilan selutuh jajaran Polda Sultra. Alhamdulillah komunikasi kami dengan petugas dikewilayahan dapat berjalan sesuai petunjuk arahan pimpinan. Inilah yang kemudian menjadi pondasi kuat bagi kami", tutupnya.YJ

Polres Kendari Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada Kendari

$
0
0




SULTRANEWS-Ratusan Personil Polisi,TNI dan Unsur Terkait mengikuti Apel Gelar Pasukan pengamanan Pilkada Kendari,yang dilakukan polres kendari,Kamis (27/10) dilapangan SSDC MTQ Kelurahan Korumba. Apel gelar pasukan yang dilaksanakan polres kendari turut dihadiri Walikota kendari,unsur muspida,pasangan calon walikota dan wakil walikota kendari,serta Komisi Pemilihan Umum dan Badan pengawas Pemilu atau Bawaslu.

Yang bertindak sebagai inspektur upacara dalam apel gelar pasukan pengamanan pilkada kendari yakni Kapolda Sultra,Brigjen Polisi Agung Sabar Santoso.

Dalam sambutannya,Kapolda Sultra,Brigjen Polisi Agung Sabar Santoso mengatakan Apel gelar pasukan yang dilakukan yakni untuk mengecek dan mengetahui kesiapan personil Polri dalam melakukan pengamanan pilkada kendari tahun 2017. Selain mengecek kesiapan personil juga dilakukan pengecekan peralatan penunjang operasional pengamanan pilkada,agar dalam pelaksanaannya bisa berjalan lancar tanpa adanya hambatan. Pada Pilkada Serentak yang digelar di 7 kabupaten dan kota di Sultra,kurang lebih 4000 personil kepolisian diterjunkan untuk melakukan pengamanan pilkada. 

Sementara untuk di wilayah kendari personil Polri yang diterjunkan melakukan pengamanan pilkada kendari sebanyak 740 personil dibantu personil TNI serta unsur terkait seperti Satpol pp. Pelaksanaan pilkada harus dimaknai seluruh masyarakat sebagai proses dari sistem politik demokrasi,yang harus disikapi dengan penuh kedewasaan  dan kematangan berfikir serta bertindak dalam menghadapi setiap tahap proses yang berjalan. " Dengan sikap yang demikian maka demokrasi sebagai sistem politik akan berjalan efektif dalam pengelolaan kehidupan berbangsa dan bernegara,"Kata Kapolda.

Potensi kerawanan yang timbul sebagai sebuah fenomena dalam masyarakat,merupakan potensi gangguan yang harus dikelola dengan baik agar tidak berkembang menjadi kerawanan kamtibmas atau gangguan nyata yang mengganggu jalannya proses demokrasi.

" Siapapun yang mencoba mengacaukan situasi kamtibmas selama pelaksanaan pilkada,kami akan tidak secara tegas sesuai aturan hukum,"Ujar Brigjen Polisi Agung Sabar Santoso.

Lanjut Kapolda,kepada personil untuk melakukan pengamanan terhadao rangkaian tahap pilkada sesuai prosedur guna mengantisipasi dan menanggulangi kemungkinan adanya pihak lain yang akan menganggu serta menggagalkan kelancaran proses pilkada serentak di Sultra. Serta lakukan pengamanan logistik pilkada secara teliti dan cermat guna mencegah upaya-upaya sabotase,pengrusakan,penyalinan dan penggantian losgistik pilkada.YJ

Bupati Konawe Panen Raya

$
0
0
Bupati Kerry Konggoasa melakukan panen raya bersama warga petani di Tongauna Utara. Dokumen foto milik OHAIN SAFRUDDIN/Dinas Pertanian Konawe 



SULTRANEWS-Panen raya padi dilakukan Bupati Konawe, Kerry Konggoasa bersama jajaran pemkab Konawe dan masyarakat  Desa Anggohu, Kecamatan Tongauna Utara, Kamis pagi. Panen padi seluas 330 Ha diperkirakan menghasilkan ubinan sebesar 7.4 ton/ha bersama dng kepala dinas pertanian kab. konawe bersama masyrakat tongauna utara dan sekitarnya. Warga setempat menyambut hangat kegiatan panen raya sekaligus mengucap syukur kepada Yanga Maha Kuasa atas limpahan rejeki berupa produksi padi yang melimpah. Pada kesempatan itu Bupati Kerry Konggoasa juga memberikan bantuan berupa traktor roda 2 serta  sumbangan dana untuk perbaikan mesjid sebesar 15 juta rupiah. (OHAIN)

Operasi Orang Asing,Imigrasi sisir Perumahan Elit dan Hotel di Kendari

$
0
0
Razia orang asing petugas mendatangi perumahan elit dan hotel. foto: YJ

SULTRANEWS- Tim Gabungan yang terdiri dari POM TNI AD,AL Dan AU,Kepolisian,BIN dan Imigrasi Kendari melakukan razia atau Operasi terhadap Warga Negara Asing atau WNA yang ada diwilayah kendari,Kamis malam (27/10). 

Operasi terhadap WNA oleh tim gabungan dibagi dalam dua tim yakni Tim A dan Tim B. Sasaran Razia yang dilakukan terhadap WNA yakni dengan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen keimigrasian yang meliputi Visa,Paspor dan Izin Tinggal. Tidak hanya itu petugas juga ingin mengetahui aktifitas para WNA selama berdomisili dikendari. 

Di salah satu Perumahan Elit yang ada di Kecamatan Kambu, Kota Kendari, petugas melakukan pemeriksaan dokumen keimigrasian. Dari tiga WNA hanya satu orang WNA yang terpaksa diamankan karena tidak mampu memperlihatkan dokumen keimigrasian secara resmi yakni paspor. WNA yang diamankan itu langsung dibawa ke kantor Imigrasi Kelas 1 Kendari,guna pemeriksaan lebih lanjut. 

Tidak hanya satu perumahan yang disisir petugas gabungan,namun beberapa rumah yang dicurigai sebagai tempat tinggal sementara para WNA ikut dirazia. Tidak sedikit dari para WNA yang terjaring razia diperiksa izin dokumen imigrasinya dan sebagian tidak ada yang mampu menunjukkan izin keimigrasiannya. "Mereka diduga menyalahi izin tinggal,karena aktifitas yang dilakukan tidak sesuai dengan dokumen yang dimiliki," kata Darori,petugas Divisi Imigrasi Kanwil Hukum dan HAM Sultra. 

Tujuan digelarnya operasi oleh tim gabungan adalah pengawasan dan penegakan hukum terhadap aktifitas WNA. " Jika dalam pengawasan yang dilakukan,ada WNA yang melanggar Undang-undang keimigrasian akan diberikan sangsi," Ujar Darori. 

Sanksi yang diberikan ada dua yakni pro justice atau sidang pengadilan jika pelanggarannya berat,dan kedua tindakan administrasi keimigrasian meliputi penahanan dirumah detensi imihrasi untuk kemudian dilakukan deportasi ke negara asalnya. 

" Selain melakukan deportasi kepada WNA yang melanggar Undang-undang Keimigrasian,juga dilakukan upaya pencegahan agar para WNA tidak bisa masuk lagi ke Indonesia," Lanjut Darori. Kegiatan semacam ini serentak dilaksanakan pihak imigrasi diseluruh indonesia dalam hal pengawasan keimigrasian terhadap WNA. YJ

Protes Kehadiran Pekerja Asing, Mahasiswa Unjuk Rasa di Hari Sumpah Pemuda

$
0
0
 
Unjukrasa mahassiwa di Hari Sumpah Pemuda. foto: YJ

SULTRANEWS-Puluhan Mahasiswa UHO dari jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia,Jumat (28 /10) menggelar unjuk rasa memperingati Hari Sumpah Pemuda. Unjuk rasa dilakukan diperempatan jalan Abdullah Silondae dengan menggelar orasi.

 Dalam orasinya,mahasiswa menilai Sumpah Pemuda adalah bukti otentik lahirnya Bangsa Indonesia. Proses kelahiran bangsa Indonesia merupakan hasil dari perjuangan keras rakyat yang selama ratusan tahun berada dibawah garis penjajahan. 

Kondisi itu kemudian memdorong semangat para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Ikrar itu dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Untuk itu dalam pernyataan sikapnya,para mahasiswa menyatakan melalui semangat hari Sumpah Pemuda mahasiswa dengan memegang teguh semangat para leluhur ingin melawan rasa ketidak adilan yang ada di daerah Sultra. "Bahwasanya hari ini kemudian kita tidak sadari bahwa kita kembali terjajah dengan banyaknya warga asing yang masuk ke daerah kita tanpa adanya prosedur yang jelas, seharusnya ketika kita mengingat perjuangan kemerdekaan Indonesia, dengan Begitu sulitnya kita raih, warga asing yang masuk ke daerah kita harus menguasai bahasa persatuan kita dan harus diseleksi begitu ketat secara tidak langsung hari ini kita kembali terjajah,"papar seorang orator. 

Bagi mahasiswa, pekerja di Sulawesi Tenggara hari ini rata-rata di kuasai oleh pihak asing khususnya ditambah, mengapa terjadi demikian? padahal masih banyak masyarakat Sulawesi Tenggara hari ini membutuhkan pekerjaan justru dampak negatifnya saja yang didapatkan masyarakat. YJ

Imigrasi Kendari Deportasi 8 WNA Asal Tiongkok

$
0
0
 SULTRANEWS-Kantor Imigrasi Kelas 1 Kendari,kembali melakukan pendeportasian Warga Negara Asing atau WNA Asal Tiongkok,Jumat (28/10). Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Kendari,Wahyu Hidayat mengatakan pendeportasian dilakukan terhadap 8 WNA karena mereka melanggar undang-undang keimigrasian. 

"Para WNA itu melanggar izin tinggal karena melakukan aktifitas diluar dari ketentuan," Ujar Wahyu Hidayat. Sebelumnya ke delapan WNA itu sudah dilakukan penyidikan oleh tim pengawas orang asing kantor imigrasi kendari. Mereka diduga melakukan aktifitas pengukuran lahan untuk usaha pertambangan dikecamatan moramo. 

Dari hasil penangkapan ke 8 WNA yang dilakukan disebuah tempat penampungan sementara mereka dikota kendari,pada hari rabu (19/10) ditemukan beberapa alat yang digunakan untuk pengukuran tanah. Ditambahkan Wisnu,pendeportasian menjadi sangsi hukum keimigrasian yang harus diterima para WNA itu. 

"Jika dibiarkan mereka ( WNA Red) dengan leluasa menyalahgunakan izin tinggal yang memang harus dipatuhi," Lanjut Wahyu Hidayat. Selama 2016 ini Imigrasi Kendari sudah mendeportasi belasan WNA,yang kesemuanya berwarga negara Tiongkok. Mereka sebagian besar melanggar izin tinggal,dimana izin yang dimiliki untuk berwisata,namun disalahgunakan untuk bekerja. YJ

2 SSK Brimob Polda Sultra diberangkatkan ke Jakarta

$
0
0
 Komandan Satuan Brimob Polda Sultra,Komisaris Besar Polisi Kasero Manggolo mengecek persiapan pasukan. foto: YJ


SULTRANEWS- Sebanyak 205 personil atau 2 SSK Brimob Polda sultra,kembali mendapat kepercayaan menjalankan tugas negara. Kali ini penugasan personil Brimob Polda sultra yakni Bawah Kendali Operasi atau BKO Polda Metro Jaya. 

Untuk mengetahui kesiapan personil Brimob Polda Sultra yang akan BKO,dilakukan Apel gelar peralatan guna melihat peralatan khususnya peralatan utama dan khusus yang dimiliki Brimob,Jumat (28/10). 

Keberangkatan personil Brimob Polda Sultra ke jakarta melalui jalur udara menggunakan pesawat komersil pada hari Sabtu (29/10).

 Komandan Satuan Brimob Polda Sultra,Komisaris Besar Polisi Kasero Manggolo mengatakan penugasan yang dilakukan personilnya adalah untuk pengamanan aksi unjuk rasa pada tanggal 4 November 2016. Aksi unjuk rasa itu terkait kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahya Purnama atau Ahok. Selain itu juga untuk menjaga keamanan pelaksanaan pilkada serentak DKI Jakarta yang sudah memasuki tahapan kampanye.

 " Saya cukup bangga dengan personil Brimob Polda Sultra yang kembali mendapat kepercayaan untuk melaksanakan tugas negara," Ujar Dansat Brimob Polda Sultra.

 Penugasan kali ini,terdapat 15 Polda se indonesia yang personil Brimobnya di kirim ke Jakarta untuk pengamanan,salah satunya yang mendapat kepercayaan adalah Brimob Polda Sultra. 

Personil yang dikirim merupakan personil terlatih dari berbagai fungsi di tubuh Brimob yakni Ton tindak,penindakan Huru-hara atau PHH. "Personil Brimob Polda Sultra yang melaksanakan BKO di Polda Metro Jaya tunjukkan profesionalisme,loyal dan bisa dibanggakan,"Harap Kombes Polisi Kasero Manggolo. 

Penugasan yang diberikan,ditambahkan Dansat Brimob Polda Sultra,adalah amanah dari negara yang harus dijalankan sebaik-baiknya oleh personil Brimob khususnya Polda Sultra. "Saya tidak mau dengar personil Brimob Polda Sultra bikin malu karena bertugas tidak profesional," Tegas Kasero Manggolo. YJ

Menikmati Sepotong Surga di Desa Wisata Namu

$
0
0
Pantai Namu di Desa Wisata Namu dengan panorama alam yang eksotik. Dokumen foto milik: RURUHI PROJECT

SULTRANEWS-Tuhan melempar sepotong surga di Namu. Ungkapan itu terlontar dari bibir Yasrin Fior Polingai, penggiat wisata Ruruhi Project, organisasi berbasis komunitas wisata Sulawesi Tenggara. Pria yang aktif dalam perkumpulan agensi wisata local ini seolah menemukan kilau wisata  di desa berpenduduk 112 kepala keluarga tersebut. “Tinggal dipoles maka Namu akan jadi destinasi baru di Sulawesi Tenggara,”ujarnya.

Namu, desa pesisir yang eksotik dengan ragam keindahan alamnya. Letaknya di pesisir, meupakan wilayah administrasi Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan. Pantainya indah dengan hamparan pasir putih. Bawah lautnya pun masih perawan, dengan keindahan terumbu karangnya sehingga cocok menjadi lokasi spot penyelaman, snorkeling maupun diving.

Pantai Namu dengan pasir putih yang menawan menjadi daya tarik wisata alam yang eksotik di Desa Wisata Namu. Dokumen foto milik: RURUHI PROJECT
Di sisi Utara desa terdapat danau biru yang airnya bersumber dari air pegunungan Namu. Danau kecil ini sehari-hari menjadi lokasi permandian anank-anak desa. Masih soal sumber air, sekitar 1 kilometer tepatnya di punggung bukit desa terdapat lokasi wisata air terjun setinggi 10 meter, mirip air terjun Moramo yang berundag-undag. Airnya tidak pernah kering meski di musim kemarau. Hutan alam nan lebat yang masih terjaga kelestariannya dipercaya menjadi penjaga ketersediaan air di wilayah Namu.

Air jatuh Pitundengga salah satu dari banyak obyek wisata di Desa Namu. Dokumentasi Foto milik: RURUHI PROJECT
Kelestarian hutan Namu ini membawa berkah pada kehidupan flora dan pauna di kawasan hutan Namu. Terbukti, aneka satwa dilindungi masih sering dijumpai di kawasan ini, seperti binatang jenis rusa, anoa,kera hitam Sulawesi, rangkong rimba, elang Sulawesi hingga babi hutan. Begitu juga aneka flora endemik yang tumbuh subur di hutan Namu, diantaranya anggrek macan (tiger) corak kuning yang sangat langka. Dalam kamus bunga Indonesia, Anggrek macan merupakan flora dilindungi.


 “Honolulu” Made In Indonesia 

Mungkin tidak berlebihan jika menyandingkan Desa wisata Namu dengan pusat pariwisata dunia Honolulu di Swiss. Setidaknya, persamaan itu terletak pada lengkungan garis pantai yang cukup tajam, pasir putih yang melebar ke laut, serta pantainya ditumbuhi deretan pohon nyiur melambai. Dari lokasi ketinggian kecantikan pantai dan laut Namu akan semakin nampak saat pagi hari dan saat menjelang sore karena pasir yang bersih berkilau tersiram cahaya. Air laut yang biru bening membuat pengunjung dapat menyaksikan dasar laut yang menawan. Di sisi Selatan desa terdapat hamparan pasir putih yang menjorok hingga ke laut. Saat air surut, pasir putih ini menjadi hamparan seluas lapangan sepak bola dan kerap digunakan sebagai lokasi olah raga voly pantai dan bermain bola warga setempat. Dan saat air pasang, pasir putih tenggelam bersama air laut dan cukup cocok sebagai lokasi snorkling.

Salah satu sudut di Obyek Wisata Desa Namu yang benar-benar eksotik. Dokumentasi Foto milik: RURUHI PROJECT

Dalam dunia pariwisata, keindahan alam, ragam budaya dan ketersediaan infrastruktur bukan jaminan orang hadir di sebuah lokasi wisata. Namun lebih dari itu, keramahan dari warga tempat wisata berada merupakan kunci dari segalanya. Modal itu dimiliki Desa Namu, sebab, warga desa bersama pemerintah desa telah bersepakat untuk memajukan desa wisata namu dengan dengan mengedepankan sikap ramah dan kesantunan budaya mereka. Modal itu telah dimiliki warga desa karena keramahan mereka pada pengunjung membuat banyak wisatawan jatuh cinta pada pariwisata di Namu.

Anda mungkin tak menemukan keramahan warga pesisir di tempat lain selain di Desa Namu. Karakter masyarakat yang welcome pada siapapun yang hadir. Ini tak lepas dari budaya etnik yang mendiami kawasan Namu yang terkenal penuh dengan toleransi pada sesama. Etnik Tolaki menjadi etnik mayoritas yang mendiami Desa Namu. Mereka hidup dalam budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat dan berpandangan “Inae kosara Ie pinesara, inae kasara ie nipekasara” yang artinya “Barang siapa yang menjunjung adat ia dihormati, dan siapa yang melanggar adat maka Ia akan mendapat hukuman”.

 Keramahan warga dapat kita saksikan cara mereka menyambut pengunjung yang hadir di Namu. Warga, baik pria maupun wanita, orang tua hingga kanak-kanak selalu akan menebar senyum dan menyapa dengan lemah lembut. Beberapa pengunjung terkesan dengan keramahan warga, mereka berbagi cerita atau pengalaman menginap di Namu. “Saat malam hari, kami duduk di pinggir pantai, beberapa warga melewati lokasi kami duduk, mereka menyapa kami dengan ramah dan saat meleewati jalan mereka benar-benar meminta permisi kepada kami,”kata Anas, wisatawan asal Kendari. Menurut Anas, apa yang dilakukan warga tidak pernah Ia temukan di tempat lain.

Ini Rute ke Namu

Dermaga rakyat yang menjadi pintu masuk ke area wisata pantai Namu. Dokumentasi Foto milik: RURUHI PROJECT
Menjangkau Desa wisata Namu faktanya tidaklah sulit. Dari kendari kita dapat melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan rute Kacamatan Moramo - Kolono sampai Desa Langgapulu –Amolengu dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam, lalu menuju dermaga rakyat Desa Langgapulu untuk menyewa kapal nelayan untuk antar ke Desa Namu. Hal ini dilakukan karena belum adanya jalur darat menujuNamu. Jarak tempuh dari Dermaga Langgapulu ke Desa Namu sendiri sekitar 30 menit perjalalan laut. Rute lain yang dapat digunakan yakni ke arah kota lama Kendari ke Dermaga rakyat tempat kapal-kapal Laonti sandar. Dari sana kita akan menggunakan kapal nelayan yang cukup banyak disewakan. Dana yang digunakan untuk berlibur ke Desa Wisata Namu tidak seberapa besar, yakni berkisar 500.000 – 1 juta rupiah per orang. 

Sebagai Desa wisata, sejumlah fasilitas telah tersedia di Desa Namu yakni berupa cottage berupa rumah penduduk yang banyak disewakan warga. Fasilitas MCK juga rata-rata sudah dipersiapkan dengan baik, termasuk ketersediaan air tawar yang cukup melimpah di desa. Beberapa warga juga telah dilatih khusus untuk menjadi guide yang dapat mengantar pengunjung ke lokasi-lokasi wisata alam Namu. Selamat berlibur. (YOSHASRUL/RURUHI PROJECT)

Yuk Berwisata ke Namu...

$
0
0



Aktifitas pagi di Desa Wisata Namu sebagaian besar warga berprofesi sebagai nelayan. Dokumen foto milik RURUHI PROJECT

SULTRANEWS-Desa Namu merupakan bagian dari wilayah administrasi Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan. Wilayah Desa Namu terletak di pesisir dan cukup mudah diakses oleh transportasi laut. Pada sisi timur desa namu berhadapan langsung dengan Pulau buton bagian Utara, sedangkan di sisi selatan, berdampingan langsung dengan pulau wawonii, kabupaten Konawe Kepulauan, Desa Namu juga cukup mudah diakses dari ibu kota Kabupaten Konawe Selatan yang berada di sisi Utara desa, sedangan sisi Barat desa seporos dengan wilayah adminitrasi Kota Kendari dengan jarak tempuh sekitar 2 jam perjalanan. 

Desa berpenduduk 112 kepala keluarga atau 500 jiwa dihuni oleh masyarakat yang mayoritas beretnis Tolaki. Mata pencaharian warga terdiri dari nelayan dan petani kebun. Saat musim barat, warga Namu sebagian besar melaut, sedangkan saat musi timur warga akan lebih banyak berdiam di desa untuk menjalankan system pertanian mereka. 
Warga Desa Namu menyambut pagi di pinggir pantai Namu. Dokumen foto milik RURUHI PROJECT


Sejarah Desa Namu sendiri telah ada sebelum era penjajahan Belanda. Semula hanya dihuni oleh satu kepala keluarga yang datang dari wilayah Kecamatan Moramo. Rumpun keluarga ini kemudian beranak pinak hingga kini menjadi koloni besar membentuk wilayah administrasi desa. Desa Namu secara definitive terbentuk pada tahun 1985 dan hingga kini telah empat orang yang tercatat pernah menjabat sebagai kepala desa. Yuddin (50 tahun) adalah Kepala Desa terakhir yang terpilih kembali pada pesta demokrasi desa (pilkades) 2015 silam. Artinya Yuddin kini telah dua periode terpilih menjadi kades Namu.

Sebagai, Kades Namu, Yuddin memiliki visi yang jauh melampaui visi misi kades-kades Namu sebelumnya. Ia bertekat menjadikan desanya sebagai desa wisata. Mimpi Yuddin ini tentu bukan isapan jempol belaka, sebab, Ia sadar betul dengan keindahan dan potensi alam yang dimiliki desanya, tidak dimiliki desa-desa lain di Konawe Selatan. 

Sejumlah potensi obyek wisata terdapat di Namu, diantaranya, pasir putih yang membentang laksana alis seorang putri cantik. Garis pantai ini terletak di empat dusun yang letaknya terpisah. Namun yang paling indah pantai yang berada di dusun satu yang panjang garis pantainya mencapai satu kilometer dengan deretan pepohonan kelapa berbuah lebat. Masih di dusun, pasir putih yang terletak dekat dermaga panjang di sisi selatan menjadi daya tarik tersendiri. Saat air pasang, pasir putih akan tenggelam sehingga cocok untuk lokasi snorkeling, dan saat air surut pasir panjang yang membentang luas tersebut dapat digunakan untuk berjemur serta arena olah raga sepakbola atau bola voly pantai. 

. Seorang nelayan di Desa Wisata Namu bersiap melaut. Dokumen foto milik RURUHI PROJECT
Di lokasi yang tak jauh dari pasir panjang, pengunjung disuguhkan dengan keindahan hamparan bebatuan alam berwana hitam pekat (black stone) mirip di wilayah uluwatu Bali dan sangat cocok untuk lokasi pemotretan. Hamparan batu hitam ini terhubung dengan kawasan tanjung dengan bebatuan berwarna merah (red stone). Kedua sisi hamparan batu hitam dan batu merah terdapat kumpulan pepohonan mangrove dan cemara laut yang indah. Di tanjung pantai ini kita akan menyaknsikan keindahan laut di wilayah dusun tiga dan dusun empat Desa Namu serta kawasan pemukiman penduduk. 

Di wilayah tanjung ini, alam bawah lautnya cocok menjadi lokasi penyelaman atau diving, sebab, hasil explorasi tim penyelam menemukan kondisi terumbu karang yang masih alami, mirip alam bawah laut Wakatobi. Kondisi karang yang masih membaik ini juga ditandai dengan banyaknya nelayan yang mencari ikan di sekitar kawasan tersebut. Dengan demikian lokasi bawah laut Namu sangat cocok menjadi spot wisata selam untuk para penggiat diving. (YOSHASRUL)

Saat Anggrek Macan Namu Begitu Menggoda

$
0
0

Bunga anggrek Macan yang cantik milik warga di Desa Wisata Namu. foto: RURUHI PROJECT/ YOSHASRUL


SULTRANEWS-SULTRANEWS- Kekayaaan hayati negeri ini tak dipungkiri begitu melimpah, baik flora maupun pauna. Salah satunya, adalah adalah anggrek macan (Grammatophyllum scriptum) yang bisa ditemukan tumbuh di Desa Namu, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Grammatophyllum scriptum adalah spesies anggrek dari keluarga Orchidaceae. Helaian bunga berwarna dasar kekuningan dan bertotol-totol cokelat. Karena motifnya yang bertotol-totol itulah anggrek ini sering disebut juga anggrek macan. Ada juga yang helaian bunganya berwarna dasar hijau. Bunga anggrek ini tidak terlalu besar, panjang sepalnya kira-kira hanya 3 cm.

Grammatophylum scriptum kebanyakan berasal dari hutan pantai, dengan ketinggian tempat tidak lebih dari 100 m dpl. Ada yang tumbuh di tanah, ada yang menempel di pepohonan. Dalam pemeliharaan, jenis ini menyukai panas dan air, tetapi jangan sampai tergenang. Jadi, sebisa mungkin, tempatkan anggrek ini di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Jenis media tanam yang bisa digunakan untuk menanam anggrek ini adalah pakis atau arang kayu. Karangan bunga panjang, menjuntai ke bawah.Oleh karena itu, anggrek macan ini paling baik ditanam dalam krat dan digantung atau ditempelkan pada dahan pohon.
Anggrek macan yang dibudidayakan warga di Desa Wisata Namu. foto: RURUHI PROJECT/YOSHASRUL
Anggrek macan memiliki umbi semu pendek. Helaian daun tumbuh di atas umbi semu ini. Pada zaman dulu penduduk asli Ambon membuat pasta dari umbi semu anggrek ini untuk mengobati luka.

Di Desa wisata Namu, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan adalah desa dimana warganya tengah mengembangkan tanaman anggrek macan. Anton salah satunya. Ia mengaku mendapatkan anggrek macan di hutan yang tidak jauh dari pemukiman penduduk. “Anggrek ini banyak terdapat di hutan,  karena dekat dengan sumber air,”kata Anton.

Anggrek yang diperoleh dari hutan alam, kemudian dibudidayakan Anton dengan menempelkan akar anggrek di batang pohon kelapa yang tumbuh di halaman rumahnya. Beberapa pengunjung yang pernah mampir di Desa Namu sempat menyaksikan bunga anggrek Anton yang tengah mekar.  “”Beberapa pengunjung sempat meminta anggrek ini,  dengan senang hati saya berikan,”katanya.

Anggrek macan di Indonesia terdapat di Papua, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Di Indonesia paling tidak ditemukan 3 macam anggrek macan. Ketiganya berbeda dalam hal warna, corak, dan jarak antarkuntum bunga. 

Sementara Anggrek macan dari tanah Namu memiliki karangan bunga panjang, bisa mencapai 1,5–2 meter, dengan jarak kuntum bunga yang satu dengan yang lain cukup rapat. Anggrek ini biasanya berbunga setahun sekali, namun ada juga yang berbunga dua kali setahun. Bunga bertahan cukup lama, sampai sekitar 2 bulan. Penampilan bunga anggrek macan yang berasal dari Namu ini mirip dengan yang berasal Papua Anggrek macan ditemukan juga di Ternate dan Flores. Penampilan bunganya mirip dengan yang dari Papua, namun jarak kuntum bunga tidak rapat. Ada lagi yang berasal dari Sulawesi dan Ambon, namun warna bunganya lebih pudar.

Di Filipina juga ditemukan Gramatophyllum scriptum. Ada yang berwarna cokelat polos, ada yang berwarna hijau dan berukuran kecil-kecil dengan jumlah kuntum banyak dan berjarak rapat. Anggrek macan tersebar juga di Kepulauan Solomon, Papua Nugini, serta Kepulauan Fiji and Santa Cruz. (YOSHASRUL/NUGRAMEDIA)

Menjajal Sensasi Air Terjun Pitu Ndengga di Desa Wisata Namu

$
0
0
Tim Ruruhi Project berpose di Air terjun Pitu Ndengga di Desa Wisata Namu, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. foto: YOSHASRUL/RURUHI PROJECT

SULTRANEWS-Hari menjelang sore, saat Saya dan delapan pemuda desa serta tim Ruruhi Project menjelajahi hutan di belakang desa menuju air terjun Pitu Ndengga. Dalam bahasa Tolaki, Pitu Ndengga berarti tujuh tingkat. Rasa penasaran semakin menjadi saat melewati perkebunan rakyat yang dipenuhi aneka tanaman jangka panjang, seperti kelapa, pala, cengkeh, kopi dan nanas. Karakter warga yang sebagain hobi bertani menjadikan sekitar kawasan penuh dengan tanaman.

Lepas dari kebun rakyat, hutan lebat membentang sejauh mata memandang. Hutan alam yang menjadi bagian dari kawasan suaka margasatwa tanjung peropa ini masih banyak ditemui pauna dilindungi. Bagi warga setempat, mereka kerap menemui jejak satwa seperti anoa, rusa dan babi hutan serta monyet hitam sulawesi. Di hutan Namu juga kita dapat menemui aneka flora seperti anggrek macan yang cantik. 

Jarak air terjun pitu ndengga sebenarnya tak seberapa jauhnya. Mungkin karena baru, sehingga Kami di tim Ruruhi Project menganggapnya jauh. Nah, bagi warga sendiri itu jarak yang tak seberapa. Toh, faktanya jarak tempuh perjalanan hanya sekitar 15 menit dengan rute jalan setapak menanjak.

Menurut warga ada dua alternatif jalan yang bisa dilalui, yakni jalan ke arah Barat desa, hanya jaraknya lebih jauh dari jalan yang kami lalui. “Rute ini paling dekat meski sedikit agak menanjak,"ujar seorang warga yang memandu kami. 

Sebelum tiba di lokasi wisata pitu ndengga, kita akan menemukan anak sungai dengan air jernih yang dingin. Anak sungai ini merupakan bagian dari jalur air yang berasal dari air jatuh pitu ndengga. Rasa lelah mendaki jalan setapak akhirnya terbayar setelah menyaksikan keindahan air terjun milik Desa Namu. Airnya yang deras menghujam dasar sungai yang telah membentuk liang dengan kedalamannya mencapai leher orang dewasa.

Sesuai namanya, air terjun pitu ndegga berundak-undak, dengan dinding batu setinggi tujuh meter. Dinding batu ini terbentuk dari bebatuan kapur yang diduga telah terbentuk sejak ribuan tahun lalu. Baik dinding maupun lantainya, saat diinjak terasa kasat alias tidak licin. "Mirip lantai air terjun Moramo.Bagi saya ini air terjun yang indah, jika sudah dipoles maka akan lebih indah lagi,"kata Derlian, tim Ruruhi Projec.
Setelah puas bercumbu dengan air terjun pitu ndengga, akhirnya kami memutuskan kembali mengingat waktu telah menjelang gelap. Kepuasan kami semakin lengkap saat tiba di pinggir desa, seorang warga berinisiatif memanjat pohon kelapa dan memetik buahnya untuk kami. Segar dan manisnya air kelapa membasahi kerongkongan sedari tadi kehausan. Pitundengga tentu saja telah membawa cerita baru bagi kami di tim Ruruhi Project, yang tidak mungkin didapatkan di daerah lain. 

Hutan yang masih perawan dan belum terjamah oleh aktifitas manusia ini adalah penyedia air terbesar di desa ini. “Ini satu kesyukuran bagi kami, karena, hutan kami masih terjaga dengan baik,”kata Yuddin, Kades Namu.

Menurut Yuddin, beberapa waktu lalu, sebuah perusahaan tambang Nikel pernah melakukan eksplorasi disepanjang hutan Laonti. Hutan Namu menjadi salah satu yang terkena lokasi ijin tambang dari PT PNS. Warga sempat was-was dengan kehadiran tambang di wilayah mereka. “Jelas kalau tambang itu beroperasi maka hutan Namu pasti akan hancur dan dampaknya sumber-sumber mata air Namu juga pasti akan ikut hancur.

Ketersediaan air bersih di Namu memang cukup melimpah jika dibandingkan dengan desa-desa lain di pesisir Kecamatan Laonti. Saking banyaknya air, warga berinisiatif membangun turbin pembangkit listrik tenaga air Desa Namu. Sebuah pipa berdiameter cukup besar telah terpasang di sungai. Untuk menambah pasojkan air warga membendung sungai agar debit air yang dihasilkan lebih besar. Warga berharap turbin PLTA mini ini dapat menyuplai aliran listrik ke seluruh rumah penduduk di Namu.

 “Semoga pembangunan PLTA ini dapat mengatasi salah satu kesulitan warga selama ini, yakni minimnya pasokan listrik,”kata Yuddin. Selama ini warga Desa Namu menikmati aliran listrik dari genset yang dibeli secara patungan oleh beberapa kepala keluarga. Mereka menyisihkan dana untuk dapat membeli mesin genset. “Alhamdulilah kami dapat menonton tivi, mendengar radio dan mencarger hp dari aliran listrik genset,”kata Anton, warga Namu.

Anomali Cuaca, Ancaman Bagi Petani Jambu Mete Tahun Ini

$
0
0
Bunga Jambu Mete yang terus terpapar sinar matahari dapat membuat gagal panen. foto: SN

SULTRANEWS-Anomali cuaca yang kian tak menentu membuat banyak petani jambu mete risau. Pasalnya, jambe mete yang sedianya dapat dipanen tahun ini terancam gagal panen.

Lukman, salah satu petani asal Kecamatan Landono, Kabupaten Konawe Selatan mengaku, cuaca panas membuat bunga jambu banyak yang hangus akibat terpapar cahaya matahari.

“Keliatannya, tahun ini buah jambu mete banyak yang gagal panen karena bunga jambu banyak yang hangus tersengat panas, itu belum lagi hujan lebat yang selalu tiba-tiba turun membuat bunga jambu banyak yang berjatuhan.” ungkap Lukman.

Pengamatan Lukman, dari kebun jambu mete seluas satu hektar luas miliknya, sekitar setengah hektar  pohon jambu mete mengalami  gagal buah. Kondisi ini jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya. “Tahun lalu panen buah jambu mete cukup berhasil,”katanya.

Menurunya hasil panen jambu panen ini tak berbanding lurus dengan harga buah jambu mete yang kini tengah membaik. Kata Lukman, harga komoditas jambu mete di pasaran dilepas dengan harga 15 ribu rupiah per liter  atau per kilo gramnya mencapai 20 ribu rupiah. 

Luas perkebunan jambu mete di Wilayah Kecamatan Landono  mencapai kurang lebih 1000 hektar . SN

Ruruhi Project Kawal Pengembangan Pariwisata Desa Namu

$
0
0

Tim Ruruhi saat melakukan kegiatran pertemuan dengan warga Desa Namu. foto: YOSHASRUL

 Derlin dari Ruruhi Project tengah memberikan presentase tentang pentingnya pengembangan desa wisata pada warga Desa Namu. foto: YOSHASRUL



SULTRANEWS-Potensi wisata yang luar biasa yang dimiliki Desa Namu saatnya menjadi andalan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat setempat. Sektor pariwisata bisa menjadi sektor penopang pemasukan desa namu selain dua sektor yakni pertanian dan perikanan. Hal ini diungkapkan Derlian, penggiat Ruruhi Project saat bertatap muka dengan warga Desa Wisata Namu, 21 Oktober lalu.  

Yasrin Fior Polingai memberikan presentase tentang pentingnya pengembangan desa wisata pada warga Desa Namu. foto: YOSHASRUL
Menurut Derlian di era yang semakin maju semakin pula banyak cara dan strategi untuk mengangkat potensi wisata di suatu daerah. Masing-masing daerah memiliki kekhasan atau penonjolan karakteristik alam maupun sosio kultural dan aspek lainnya. Desa memiliki segudang potensi yang bisa diangkat menjadi komoditas dan dipoles dengan manajemen strategi yang tepat untuk menjadi desa wisata. “Saya kira ke depannya, potensi Wisata Namu akan menjadi penggerak ekonomi desa,”kata Derlin optimis.

Pada kesempatan itu tim Ruruhi Project bersama pemerintah Desa dan warga setempat membuat langkah-langkah strategis untuk mengembangkan potensi desa menjadi desa wisata Namu, diantaranya melakukan identifikasi potensi desa melalui rembug bersama seluruh komponen desa dari semua kalangan. “Potensi yang bisa menjadi komoditas bisa bermacam-macam dari segala aspek. Bisa keindahan alam, hasil bumi, kekayaan flora fauna/hayati, sosio kultural, masyarakat, tradisi atau hal-hal yang bersifat khas/unik yang tak dimiliki daerah lain. Pastikan potensi unggulan yang akan dijadikan komoditas utama,”katanya.

Perlunya komitmen yang kuat dari seluruh komponen desa untuk menyamakan pendapat, persepsi dan mengangkat potensi desa guna dijadikan desa wisata menjadi point paling urgen sebab, komitmen ini yang menjadi dukungan terkuat bagi terwujudnya dan keberlangsungan desa wisata

Foto bersama antara tim Ruruhi Project dan warga Desa Wisata Namu. foto: YOSHASRUL
Warga juga bersepakat untuk menyiapkan segala perangkat-perangkat aturan/regulasi norma yang lebih bertujuan untuk mengawal pengembangan desa wisata dan mengawasi potensi-potensi penyimpangan yang mungkin saja bisa terjadi. Regulasi disiapkan agar berjalannya aktivitas wisata beserta dampaknya tetap berada dalam koridor regulasi sebagai payung hukumnya.

Bagi Ruruhi Project penguatan kapasitas warga pelatihan-pelatihan bagi seluruh komponen desa, termasuk pemerintah desa tentang manajemen pariwisata, bagaimana mengelola tempat wisata, manajemen tamu/pengunjung, beserta inovasi-inovasi yang perlu dikembangkan menjadi hal penting untuk keberlanjutan pariwisata Namu.

“Kita akan sunakan segala media untuk memperkenalkan dan mempublikasikan potensi wisata di desa Namu, baik media konvensional maupun non konvensional, seperti media internet. Internet kini menjadi sarana publikasi yang sangat efektif yang bisa menjangkau seluruh belahan bumi. Tempat wisata yang lokasinya terpencil pun bisa diketahui oleh orang di belahan dunia lain pun berkat teknologi internet,”tambah Yasrin Fior Polingai, yang juga menjadi pembicara. Ruruhi Project merupakan lembaga berbasis komunitas yang menaruh perhatian besar pada sektor pariwisata pedesaan. Anggota Ruruhi Project  berasal dari berbagai lembaga dan displin ilmu. Ruruhi Project untuk jangka panjang menaruh perhatian pada usaha pengembangan pariwisata khsusnya di wilayah Kabupaten Konawe Selatan.

Warga menyambut baik dan  sangat antusias menjadikan daerahnya sebagai Daerah Wisata. “Kami sangat berharap Desa Namu menjadi  desa wisata yang dapat dikunjungi banyak orang dengan begitu perekonomian warga juga dapat ikut meningkat,”kata Yuddin, Kepala Desa Namu. YOSHASRUL

Viewing all 221 articles
Browse latest View live